Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S?

Rio Chandika

Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S 1

Masih ingat ‘kan “drama” Xiaomi dan Infinix yang sempat heboh belum lama ini? Awalnya itu gara-gara salah menyebut spek sampai akhirnya semakin “panas” lagi setelah bos Xiaomi ikut “turun gunung” dan mengancam-ancam brand sebelah. Sepertinya persaingan “panas” 2 brand smartphone ini masih terus berlanjut. Setelah Infinix merilis smartphone di bawah Rp 3 juta yang spek-nya ini 11-12 dengan Redmi Note 10S yang juga belum lama ini dirilis oleh Xiaomi.

Nah, daripada kedua brand ini repot-repot membuat perbandingan yang mana ujung-ujungnya nanti salah menyebut spek lagi, lebih baik serahkan ke kami saja deh sebagai tech-reviewer yang akan menceritakan pengalaman memakai keduanya kepada mereka yang penasaran.

Budget di bawah Rp 3 juta, lebih baik ambil yang mana ya? Infinix Note 10 Pro dan Redmi Note 10S. Jika melihat harganya, Infinix Note 10 Pro ini dibanderol lebih murah daripada Redmi Note 10S pada semua varian memory. Tapi yang paling banyak selisihnya sih pada varian 8/128.

Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S?

Nah, sebagai informasi, harga Infinix ini memakai harga Flash Sale. Jadi, kalau kalian membelinya melalui offline atau tidak pada saat tanggal Flash Sale-nya, maka kemungkinan bisa dapat harga yang lebih mahal. Tapi yang menarik di sini, pada harga segini itu keduanya sudah sama-sama di-otaki SoC Helio G95, SoC Helio G-series yang paling kencang untuk saat ini. Untuk performa sehari-hari sih, Helio G95 ini sudah sangat kencang untuk berbagai macam aktivitas.

Buka aplikasi bisa jalan kencang, loading game juga sangat singkat. Tapi hal yang cukup mengagetkan di sini adalah pada akhirnya Infinix memakai storage UFS pada seri Note-nya. UFS di sini juga sudah pakai yang 2.2. Jadi, secara performa seharusnya sudah bisa bersanding dengan Redmi Note 10S yang punya konfigurasi memory serupa. Ya, meskipun memakai mesin gaming yang sama, tapi ketika diajak mabar PUBG Mobile, main di Redmi Note 10S ini lebih smooth.

Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S?

Hal tersebut dikarenakan pada smartphone ini, opsi untuk memakai setting Extreme 60fps sudah terbuka. Sementara pada Infinix Note 10 Pro ini masih stuck di Ultra saja. Sebenarnya main di Smooth-Ultra saja sudah enak ya. Tapi, main di setting Smooth-Extreme ini lebih enak lagi dan juga lebih halus, selain itu juga tidak ada yang “dikorbankan” dalam artian Helio G95 ini saat dipaksa main di setting Smooth-Extreme, performa-nya di sini masih cukup stabil, yaitu pada kisaran 58fps-60fps alias tidak pernah drop sekali di bawah 55fps.

Kontrol dengan Gyroscope-nya tidak ada delay dan mengenai sensitivitas layar, keduanya ini sama-sama responsif. By the way, Redmi Note 10S ini ‘kan memakai layar yang refresh rate-nya standar, 60Hz, yang mana biasanya touch sampling rate-nya itu dua kalinya refresh rate, yaitu 120Hz. Tapi, saat saya cek memakai ADB Tools, touch sampling rate-nya ini sudah sama seperti smartphone yang layarnya punya refresh rate tinggi, 180Hz. Ya, sama seperti di Infinix Note 10 Pro yang memang punya refresh rate tinggi. Ini penting sih kalau touch sampling rate bagi para gamers, jadi, layarnya itu benar-benar sensitif sekali dengan sentuhan dan ini sangatlah membantu untuk memainkan game-game yang kompetitif seperti PUBG Mobile.

Dipakai mabar Mobile Legends, keduanya juga sama-sama bisa pakai setting rata kanan ya. Grafis-nya Ultra dan bisa pakai High Frame Rate 60fps. Di sini performa-nya halus sekali dari awal main sampai match selesai. Frame drop ada sedikit tapi hitungannya sangat minim. Paling-paling juga saat sedang tawuran di depan tower musuh, itu pun pada skill hero yang memang “heboh” sekali. Tapi kalau untuk aksi-aksi yang standar, di sini bisa main halus dan lancar sekali. Dipakai bermain Genshin Impact, keduanya juga masih bisa “gaspol”.

Tapi saran saya sih, sebaiknya ikuti setting yang direkomendasikan di dalam game ya. Yaa dipaksa memakai 60fps sih bisa, tapi nanti tidak akan begitu stabil dan membuat bodi smartphone jadi cepat hangat. Saya ini main Genshin Impact sekitar 15 menit saja, suhu-nya itu sudah pada kisaran 40-42 derajat Celcius. Tapi, paling panas sih pada 45 derajat Celcius dan tidak pernah lebih dari itu. Layar 90Hz-nya Infinix Note 10 Pro ini memang baru terasa maksimal saat dipakai untuk main game yang juga support 90fps. Nah, masalahnya game-game semacam itu tidak ada banyak dan tidak begitu populer juga. Ini saya ambil contoh game Dead Trigger 2.

Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S? 4

Saya coba main di Infinix Note 10 Pro dan memang benar bisa jalan di 90fps, performa-nya halus, smooth, tapi saat dibandingkan dengan Redmi Note 10S yang cuma sebatas 60fps, ya sebenarnya mirip-mirip sih, sama-sama memperlihatkan pergerakan karakter yang smooth saat sedang menembaki zombie. Untuk penggunaan sehari-hari sih, layar 90Hz ini memang lebih sering terpakai untuk scroll-scroll menu, browser atau media sosial seperti Twitter atau Instagram. Ini di-scroll sedikit saja sudah “ngacir” saja layarnya. Tapi, meskipun tidak dibekali layar dengan refresh rate yang tinggi, Redmi Note 10S ini masih boleh “berbangga” karena sudah memakai panel yang cukup “mewah” di kelasnya, apalagi kalau bukan SuperAMOLED.

Layar ini punya fitur Always On Display dan dari segi pengalaman visual, apalagi dipakai untuk menonton, layar ini jelas lebih mantap. Ini saya coba sandingkan untuk menonton serial streaming Lupin season 2 di Netflix, di sini warnanya memang sangat beda. Jujur, saya lebih suka karakter warna dari Redmi Note 10S. SuperAMOLED ini memang “tidak ada obat” sih, sudah yang paling top pokoknya. Dari segi ke-gonjrengan, sudut pandang juga lebih luas dan pastinya layar ini masih lebih enak juga dilihat di bawah terik matahari. Di luar perbedaan warna layarnya, sebenarnya untuk streaming Netflix sudah sama-sama tajam, karena masing-masing sudah dibekali sertifikasi Widevine L1.

Jadi, bisa streaming Netflix dengan resolusi yang full tanpa kena compress. Untuk speaker-nya juga sudah sama-sama stereo ya, baik di atas maupun di bawah. Dan memang tidak ada yang lebih mendominasi. Keluaran suaranya sudah sama-sama kencang. Tapi memang di Infinix Note 10 Pro ini suaranya agak “sember” ya, “sember” itu agak “pecah” saat di-set pada volume maksimal.

Untuk kebutuhan fotografi, kedua smartphone ini sudah sama-sama dibekali dengan 4 kamera belakang. Kamera utamanya itu sama-sama 64MP. Saat di-jepret pada resolusi maksimal ini, detail yang ditangkap masih mirip-mirip sebenarnya. Hanya saja, hasil fotonya Infinix yang di-zoom ini terasa seperti kena cat air ya, seperti ada warna-warna yang pudar. Nah, pada resolusi default-nya, yaitu 16MP, sebenarnya sih jepretan kamera Infinix ini sudah cakep, tapi, memang dasarnya AI di Redmi ini “agresif” sekali ya, sehingga warna fotonya Infinix terasa pucat, terutama untuk warna-warna foto yang terang seperti langit atau bunga seperti ini.

Nah, untuk ketajaman dan juga detail, keduanya juga sudah sama-sama cakep. Mungkin keluhannya kalau dipakai kamera Infinix ini itu autofocus-nya terkadang suka mengacau, terutama saat mengambil foto obyek dari yang sangat dekat. Jadi, harus tap layar dulu untuk fokus secara manual. Warna yang lebih gonjreng di Redmi Note 10S ini masih konsisten saat pindah ke kamera Ultra-Widenya yang juga sama-sama pada resolusi 8MP.

Warnanya terlihat seperti “lebih menyala” dan tanpa mengorbankan detail juga, padahal ini di-foto saat posisi sedang mendung loh. Oh ya, untuk foto-foto di indoor, kamera Ultra-Wide Infinix ini terasa seperti kurang maksimal. Saat cahayanya tidak banyak, noise-nya mulai muncul. Tapi lain ceritanya saat dipakai untuk foto-foto di malam hari. Mode malam-nya Infinix itu asli lebih cakep! Terangnya dapat, detail-nya juga masih sangat mantap. Meskipun kadang-kadang jadi terlalu terang dan tidak membuat foto malam itu jadi natural untuk gelapnya.

Nah, pada kondisi seperti ini, hasil foto dari Redmi ini bisa saya bilang cukup payah, karena cenderung lebih gelap dan detail-nya juga mulai berantakan. Untuk foto-foto Selfie sih, Infinix ini terbantu oleh fitur Eye Autofocus-nya yang memang spesifik memfokuskan ke area mata. Bagi saya ini sangatlah penting, mengingat area mata ini haram hukumnya kalau sampai blur. Tapi, eksekusi Infinix ini saja sih yang kurang. Pada beberapa kondisi, foto selfie-nya kelihatan lebih gelap dari Redmi Note 10S, padahal sama-sama di luar ruangan dan siang hari. Untuk kondisi yang backlight, kamera Selfie di Redmi Note 10S ini lebih bisa diandalkan.

Perlu diingat, untuk Mode Malam-nya ternyata bisa dipakai di kamera depan. Jadi, kalau mau foto selfie di malam hari, hasilnya akan lebih bagus memakai kameranya Infinix.

kamera foto Beli Infinix Note 10 Pro atau Xiaomi Redmi Note 10S

Nah, untuk perekaman video, kedua smartphone ini sudah sama-sama bisa merekam video dengan resolusi maksimal 4K. Ini saya coba pakai merekam sambil berjalan. Ya, masih terasa goyang-goyang. Mengingat pada Mode 4K ini tidak dibekali fitur stabilizer atau EIS. Untuk segi warna sih, saya lebih suka warna dari kamera Redmi Note 10S karena kelihatan “lebih menyala” atau lebih gonjreng. Sementara untuk hasil video yang lebih stabil, ini bisa pakai resolusi 1080p di 30fps. Nah, ini saya pakai merekam sambil berjalan. Ya, hasilnya tentu lebih stabil dari yang 4K tadi. Sebenarnya tidak terlalu stabil juga sih.

Masih terasa ada getar-getar sedikit pada video-nya. Lagi-lagi, untuk warna, saya lebih suka warna yang “ditangkap” oleh kamera Redmi Note 10S ini. Untuk kamera depannya, Infinix Note 10 Pro ini menang pada resolusi ya, karena bisa merekam video sampai resolusi 4K, sementara di Redmi Note 10S ini hanya bisa sebatas di 1080p 30fps. Fitur Eye Autofocus-nya juga bisa aktif di Infinix Note 10 Pro. Nah, kalau dipakai sambil berjalan yaa memang sih resolusi 4K ini tidak lebih stabil dari 1080p Redmi Note 10S. Jika ingin hasil video yang lebih stabil, di Infinix ini lebih baik diturunkan resolusi-nya ke 1080p 30fps, mengingat pada resolusi ini fitur stabilizer-nya baru aktif. Nah, kalau dari segi suara bagaimana? Suara saya lebih jelas dari kamera Infinix Note 10 Pro atau Redmi Note 10S?

Dengan refresh rate layar yang lebih tinggi, lalu ukuran layar yang lebih besar tapi baterai-nya sama-sama berkapasitas 5000 mAh, seharusnya Infinix Note 10 Pro ini lebih boros baterai. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Ini saya pakai untuk penggunaan aplikasi yang kurang lebih sama dan Redmi Note 10S ini baterai-nya mulai “loyo” setelah penggunaan di atas 24 jam. Infinix Note 10 Pro masih lanjut terus sampai mendapatkan Screen On Time sekitar 9 jam.

Padahal kalau dilihat-lihat lebih detail lagi, konsumsi per-aplikasi itu masih sangat mirip-mirip. Sebagai contoh saya menonton Netflix pada kedua smartphone ini. Dengan durasi masing-masing 1 jam, itu baterai-nya turun sekitar 4%-5%. Lalu, saat dipakai mabar PUBG Mobile dengan durasi yang kurang lebih sama, baterai-nya itu turun di sekitar 13%-15%. Bisa dibilang manajemen daya di Infinix Note 10 Pro ini sangatlah oke, meskipun secara hardware seharusnya sih lebih boros. Tapi, pada sisi lain saya ingin memberi apresiasi kepada Xiaomi yang bisa menaruh baterai kapasitas 5000 mAh pada bodi se-compact dan setipis Redmi Note 10S ini. Hal yang tidak kalah menarik sih charger-nya, pada harga segini sudah dibekali charger 33W.

Ini kencang sekali! Hanya saja, meskipun output-nya sama, tapi keduanya bisa beda dalam durasi charging-nya. Mengisi daya sekitar 30 menit, dari 10%, Infinix ini mulai “gaspol” dulu dengan baterai-nya terisi di 58%. Pengisian daya selama 1 jam, Infinix juga semakin “gaspol” lagi dengan mengisi baterai-nya itu sampai pada kisaran 88%. Hanya saja, saat mencapai 90% ke 100%, Infinix mulai melambat dan di sini Redmi yang “ngegas” nih karena dari 90% sampai 100%, Redmi Note 10S ini cuma butuh waktu sekitar 16 menit saja. Jadi, saat baterai-nya ini sama-sama penuh, selisih keduanya juga tidak terlalu jauh seperti pada menit-menit awal. Keduanya masing-masing punya keunikan tersendiri yang tidak dimiliki satu sama lainnya. Kita mulai dari Redmi Note 10S dulu. Smartphone ini punya Mi Remote yang tidak ada di rival-nya.

Bodi-nya juga sudah IP53. Lebih tahan percikan air. Lebih tahan terkena hujan-hujanan. Serta bisa menjadi nilai plus juga. Vibration motor-nya juga masih yang terbaik. Saya merasa enak sekali mengetik memakai Redmi Note 10S. Haptic feedback-nya itu sudah terasa seperti smartphone flagship. Jarang sekali juga ada smartphone yang harganya segini itu vibration motor-nya seenak Redmi Note 10S. Sementara kalau Infinix Note 10 Pro ini punya keunikan pada mode game-nya, terutama pada Magic Buttons. Jadi, melalui fitur ini, kita bisa mengubah tombol volume di smartphone menjadi tombol L1 atau R1. Fitur ini sangat terpakai untuk game-game yang kompetitif seperti PUBG Mobile. Ada juga fitur yang namanya Theft Allert.

Fitur ini sangatlah terpakai saat kita sedang mengisi daya smartphone di tempat umum. Andai ada orang jahat yang berniat mengambil smartphone kita di mana charger-nya itu dilepas, smartphone ini akan berbunyi secara otomatis. Bunyi tersebut baru bisa dimatikan saat layarnya sudah terbuka. Oke, jadi kesimpulannya sebaiknya ambil yang mana nih? Nah, kalau kamu itu lebih sering marathon menonton film di smartphone, lalu mabar PUBG Mobile inginnya dapat setting grafis dan fps yang paling maksimal pada harga segini, dan kamu lebih suka desain yang compact tapi tetap kapasitas baterai-nya besar, maka Redmi Note 10S ini punya apa yang kamu cari. Sebenarnya memilih Redmi Note 10S ini juga tidak bisa lepas dari peran ekosistem Xiaomi itu sendiri. Mulai dari update MIUI yang cukup rutin pembaharuan software-nya, dukungan komunitas Xiaomi yang cukup banyak dan yang pasti layanan purna jual yang sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera sampai Papua. Nah yang seperti inilah yang tidak ada di brand sebelah.

Sementara kalau kalian lebih nyaman memakai layar smartphone yang besar…..supaya lebih lega saja saat dipakai untuk menonton atau main game, lalu lebih nyaman memakai layar dengan refresh rate yang tinggi, supaya pengalaman scroll-scroll layar itu jauh lebih menyenangkan, lebih halus, lebih smooth, yaa lebih “ngacir” pokoknya, dan lebih nyaman pakai software yang enteng, tidak ada iklan sana-sini, tanpa mengorbankan banyak fitur penting. Hmm.. agak susah ya untuk tidak merekomendasikan…..Infinix Note 10 Pro pada harga segini. Oke, segitu saja dulu video Infinix Note 10 Pro dan Redmi Note 10S. Untuk cek spek lengkap dan link pembelian kedua smartphone ini, seperti biasa, kamu bisa cek link-nya…..di kolom deskripsi di bawah video ini ya. Ya, terima kasih sudah menonton dan sampai ketemu di video berikutnya..

Baca Juga

Bagikan:

Share