Perbedaan Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya

Rio Chandika

Perbedaan Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya

Perbedaan Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya. Banyak orang mengira bahwa marketplace dan e-commerce adalah sama, namun sebenarnya sangat berbeda.

Istilah-istilah ini muncul seiring dengan meningkatnya minat banyak orang yang menjadi trend untuk belanja online. Untuk anda yang ingin memulai bisnis online maka sebaiknya ketahui dahulu perbedaan masing-masing agar tidak salah pengertian.

Pada kesempatan kali ini kita akan bahas mengenai perbedaan antara Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya secara lengkap.

Perbedaan Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya

1. Pengertian Marketplace

Pernah dengar eBay ? Jika anda sudah mengenal internet dari tahun 90an pastinya tidak asing lagi ketika mendengar eBay yang merupakan marketplace paling pertama muncul.

Sejak tahun 1995 marketplace eBay ini telah resmi beroperasi untuk membantu orang-orang supaya bisa berdagang lebih praktis dan mudah.

Ibarat pasar tradisional, marketplace hampir mirip konsepnya seperti itu. Bedanya hanya terletak menggunakan internet dan komputer.

Jadi pada dasarnya marketplace memiliki arti sebagai penyedia tempat untuk bertemunya antara penjual dan pembeli agar bisa berjualan dengan menggunakan website.

Contoh marketplace yang ada saat ini yaitu Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee yang memiliki banyak member di Indonesia sekarang.

Meskipun awalnya orang-orang ragu untuk menggunakan marketplace modern ini namun nyatanya sekarang banyak yang suka belanja online.

Terlebih saat sedang pandemi Covid-19 yang hingga kini masih berlangsung dan belum diketahui kapan berakhirnya. Dengan belanja online melalui marketplace seperti Shopee dan Tokopedia maka setidaknya bisa meminimalisir risiko penyebaran virus Corona.

Alasan lain mengapa marketplace unicorn ini bisa membuat orang ketagihan belanja sudah pasti karena ada promo menarik dan gratis ongkir.

Berkat adanya suntikan dana besar-besaran dari investor maka marketplace unicorn ini bisa rajin melakukan ritual bakar-bakar uang sesering mungkin.

Bakar-bakar uang artinya akan ada banyak promo menarik seperti potongan harga langsung, cashback, dan pastinya gratis ongkir.
Tidak hanya itu saja, biasanya marketplace seperti Shopee dan Tokopedia juga memiliki permainan menarik yang juga berpotensi mendapatkan hadiah menarik.

Karena itu tidak heran bahwa banyak orang saat ini lebih suka untuk berbelanja online ketimbang offline. Hal ini juga berimbas pada seller atau penjual yang mulai beralih dari jualan offline ke jualan online.

2. E-commerce

E-Commerce tidak sama dengan marketplace karena penjualnya merupakan pemilik toko online itu sendiri. Jadi tidak sembarang orang bisa ikut numpang jualan seperti model marketplace.

Sebut saja JD.ID , Bhinneka, Orami, dll yang merupakan e-commerce di Indonesia. Penjualnya tidak lain adalah mereka sendiri, sehingga orang lain termasuk anda tidak bisa ikut berjualan seperti di marketplace.

Ada beberapa alasan mengapa orang lebih suka menjual lewat e-commerce ketimbang marketplace. Yang pertama tentunya melalui e-commerce bisa menaikkan reputasi dari penjual serta branding yang sudah populer.

Jika posisi anda sebagai pembeli yang ingin belanja di e-commerce maka bisa lebih leluasa untuk beli barang apa saja tanpa ragu terjadinya penipuan.

Sebaliknya pada marketplace karena penjualnya merupakan pihak ketiga yang tidak berhubungan langsung dengan pemilik aplikasi. Maka bisa saja terjadi penipuan atau seller yang memiliki reputasi buruk ikut berjualan di marketplace.

Meskipun demikian hal ini sekarang bisa diminimalisir berkat adanya fitur retur atau kembali barang apabila pembeli merasa dirugikan.

Pihak marketplace yang akan memediasi antara penjual dan pembeli apabila ada masalah dalam melakukan transaksinya. Nah, itulah tadi perbedaan Marketplace dan E-commerce serta pengertiannya.

Baca Juga

Bagikan:

Share