Penjualan Ponsel 5G diramal Tumbuh Signifikan di kuartal kedua tahun 2022

Rio Chandika

Penjualan Ponsel 5G diramal Tumbuh Signifikan di kuartal kedua tahun 2022

Penjualan Ponsel 5G diramal Tumbuh Signifikan di kuartal kedua tahun 2022 – Penjualan ponsel 5G diperkirakan akan meningkat signifikan pada kuartal kedua 2022. Data yang dikumpulkan dari beberapa perusahaan riset menunjukkan peluang pertumbuhan ini.

Lucky Sebastian, pendiri dan pengamat gadget, Komunitas Gadtorade, mengatakan tingkat pertumbuhan seluler 5G tahunan di Indonesia akan berlipat ganda dari 6,2% pada 2021 menjadi 15,8% pada 2022, menurut data IDC.

“Akselerasi seluler 5G jauh lebih cepat, dan adopsinya diperkirakan lima kali lebih cepat dari 4G,” kata Lucky Kamis (1 Juni 2022).

Sementara itu, dari kuartal kedua tahun 2021 hingga kuartal ketiga tahun 2021, data IDC mengungkapkan bahwa pertumbuhan seluler 5G meningkat signifikan dari 7% menjadi 14%.

Berdasarkan data tersebut, Lucky memperkirakan pada kuartal kedua tahun 2022, pemasaran seluler 5G dapat meningkat secara signifikan hingga dua digit dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2021. …

“Selain itu, di kuartal kedua, penjual biasanya berlomba-lomba meluncurkan ponsel baru dan menyambut pembelian di HariRaya. Tren belinya meningkat,” kata Lucky.

Menurut Lucky, tantangan yang dapat menggagalkan peluang pertumbuhan ini adalah kekurangan segmen yang serius atau pandemi yang melumpuhkan manufaktur dan produksi.

Lebih khusus lagi, untuk ponsel 5G di pita 2.3GHz, Lucky mengatakan itu sangat sulit. Pita N40 5G (2.3GHz) tidak umum digunakan di dunia. Akibatnya, beberapa tipe ponsel 5G yang masuk ke Indonesia tidak mendukung jaringan 5G di pita 2.3GHz.

Sebagai referensi, pita 2.3GHz merupakan salah satu pita frekuensi yang digunakan untuk penggelaran 5G di Indonesia. Telkomsel menjadi satu-satunya operator yang menggunakan spektrum 5G ini.

Meskipun tidak populer di seluruh dunia, ia menambahkan bahwa penjual smartphone kemungkinan akan mendukungnya mengingat pelanggan Telcomsel lebih dari 170 juta.

“Reseller mungkin akan mengadopsi 40 set ini,” kata Lucky.

Di sisi lain, untuk ponsel non-5G, sesuai dengan tren global, penjualan ponsel 4G atau non-5G telah menurun sejak penjualan besar-besaran smartphone 5G, katanya.

Harga ponsel 5G turun menjadi Rp 2 juta, dan penurunan penjualan ponsel 4G atau non 5G semakin cepat.

Harga terjangkau untuk ponsel 5G, sebagian besar pelanggan beralih ke ponsel 5G.

“Meskipun cakupan jaringan 5G Indonesia masih sangat kecil,” kata Lucky.

Selain itu, menurut dia, penurunan penjualan ponsel 4G dan pergeseran ke 5G akan lebih cepat dibandingkan saat ponsel 3G digantikan ponsel 4G.

Baca Juga

Bagikan:

Share