Sejarah TikTok di Indonesia, Pernah ditolak namun Terus Tumbuh

Rio Chandika

Sejarah TikTok di Indonesia, Pernah ditolak namun Terus Tumbuh

Sejarah TikTok di Indonesia, Pernah ditolak namun Terus Tumbuh – Kedatangan Tiktok di Indonesia memanglah belum terlalu lama. Walau demikian, sekarang ini dampaknya cukup masif untuk khalayak luas.

Awalnya keberadaannya di Indonesia, aplikasi itu sempat ditolak. Rudiantara yang saat itu masih jadi Menkominfo memilih untuk memblok Tiktok pada awal Juli 2018. Walau sebenarnya satu bulan awalnya, jumlah pemakai Tiktok sudah sentuh angka 10 juta orang.

Baca Juga: Mau Akun TikTok Anda Punya Centang Biru? Ini Dia Syaratnya

Saat itu, Rudiantara berkelit ada beberapa content negatif dan tidak mendidik untuk anak-anak. Tetapi pemblokirannya cuman satu minggu yakni dari 3 Juli sampai 10 Juli 2018.

Setelah dibuka blokirannya, TikTok mulai tancap gas. Akhirnya dalam tempo 2 tahun, buah perjuangannya mulai kelihatan.

Berdasar laporan Priori Data sampai Juni 2020, jumlah pengguna TikTok lewat aplikasi android dan IOS di tanah air capai 30,7 juta jiwa.

Menariknya jumlah ini masih jauh kalah dari 2 negara yang larang pemakaian TikTok yakni India dan AS. India masih jadi negara yang terbanyak mengambil aplikasi bikinan Cina itu. Banyaknya capai 99,8 juta pengunduh. Sementara di AS, pengunduh aplikasi TikTok capai 45,6 juta pengunduh dari pengguna Android dan IOS.

Meski begitu, harus tetap dianggap jika ketertarikan pengguna Tiktok di Indonesia sedang tinggi-tingginya. Dimulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, politikus, petinggi pemerintahan menyukai aplikasi ini.

TikTok jadi trend di sosial media karena mudah dipakai, tidak perlu beberapa sumber daya, dan mempunyai bermacam feature.

Bahkan juga menurut perwakilan TikTok Indonesia, aplikasi ini lebih banyak didownload selama saat wabah corona (covid-19). Terdaftar jumlah pengguna naik sejumlah 20 %, dibanding dengan periode normal.

Head of Content and User Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra menjelaskan, sebagian besar pengguna membuat content pembelajaran, makanan, sampai fashion di aplikasi itu.

“Antiknya, tipe content yang alami peningkatan sepanjang pandemi itu ialah content pembelajaran,” katanya di bulan Mei 2020 kemarin.

Dia menjelaskan jika content video pembelajaran TikTok dengan tagar #samsamabelajar telah dilihat lebih dari 2 miliar pemirsa dalam tempo 29 hari. Macam content lain, seperti panduan setiap hari atau Do It Yourself (DIY), content video masak, belajar bahasa, mengulas masalah life hack, dan yang lain menurut dia lumayan banyak dilihat pengguna.

Disamping itu, sepanjang waktu pembatasan sosial berskala besar (PSBB), banyak content inisiator yang membuat content dari rumah lewat tagar #samsamadirumah. Dimulai dari belajar sampai kopi dalgona yang pernah trending karena di TikTok dan beberapa panduan lain untuk mengolah ringkas di dalam rumah.

Content fashion dan beauty creator lewat tagar #gayadirumah menurut dia juga cukup terkenal. Masalahnya pembikinan content di TikTok barusan, sebagai salah satunya langkah untuk membunuh rasa jemu di dalam rumah. Apa lagi sekarang ini telah masuk hari ke-70 Work From Home (WFH) sepanjang PSBB diterapkan.

Baca Juga

Bagikan:

Share