Ukuran Partikel Koloid Adalah

Rio Chandika

Ukuran Partikel Koloid Adalah

Ukuran Partikel Koloid Adalah

Jawaban: Ukuran Partikel Koloid adalah berkisar antara 1-100 nm

Suatu sistem material dimana suatu jenis materi, biasanya berupa partikel halus, didistribusikan ke dalam materi (fase) lainnya disebut dispersi. Pada tahun 1925, H.Freundlich mengklasifikasikan dispersi menjadi 3 golongan besar. yaitu larutan, larutan koloid dan suspensi. Dimana klasifikasi ini didasarkan atas 4 perbedaan, adapun perbedaan yang pling penting untuk membedakan ketiganya adalah ukuran partikel. Ukuran partikel suspensi adalah yang paling besar dengan ukuran >100 nm, larutan koloid 1-100 nm, dan larutan sejati memiliki ukuran partikel <1 nm (Young, 2016).

Diantara ketiga jenis golongan dispersi, koloid dan suspensi digolongkan dalam campuran heterogen, karena partikel-partikel yang terlarut di dalamnya masih dapat terlihat, sedangkan untuk larutan sejati, antara zat pelarut dan terlarut sudah tidak bisa dibedakan lagi. Suspensi adalah sistem dispersi yang mudah mengalami pengendapan (sedimentasi) karena ukuran partikelnya besar sehingga akan menghasilkan endapan zat terlarut. Sedangkan untuk koloid, dia cenderung lebih lama untuk mengendap dibandingkan suspensi karena ukuran partikelnya kecil, selain itu koloid mengikuti gerak Brown, dimana gerak ini adalah gerak partikelnya tidak berhenti karena adanya tumbukan dengan molekul pelarut (Najmudin, 2018)

Koloid adalah sistem yang cenderung stabil dan tidak mudah mengendap, dan merupakan bentuk dispersi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti gula, gelatin, susu dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada artikel ini dibahas mengenai sistem koloid, karakteristik, aplikasi dan kestabilannya.

Sistem koloid dianggap memiliki karakter heterogen, terdiri dari dua fase. Zat yang didistribusikan sebagai partikel koloid disebut fase Dispersi. Fase kontinyu kedua di mana partikel koloid terdispersi disebut medium Dispersi. Misalnya, untuk larutan koloid tembaga dalam air, partikel tembaga merupakan fasa terdispersi dan menyirami media dispersi. Fase terdispersi mengacu pada fase yang membentuk partikel. Media dispersi adalah media tempat terjadinya dispersi partikel. Seperti dinyatakan di atas, sistem koloid dibuat dari fase terdispersi dan media dispersi. Karena fasa terdispersi atau medium dispersi dapat berupa gas, cair atau padat, ada delapan jenis sistem koloid yang mungkin. Dispersi koloid dari satu gas ke gas lainnya tidak dimungkinkan karena kedua gas akan menghasilkan campuran molekul yang homogen (Ogemdi, 2019).

Pada konsentrasi tertentu, sistem mikro heterogen menampilkan banyak karakteristik yang sama dengan koloid karena banyak partikel berada dalam kisaran koloid. Namun karena fakta bahwa persentase kritis partikel lebih besar dari 100 nm, banyak di antaranya cenderung mengendap. Sistem mikro heterogen memiliki warna yang berbeda dari warna yang sesuai sistem koloid. Warnanya akan cenderung lebih ke arah hitam karena cahaya diblokir oleh partikel yang lebih kasar (Young, 2016).

Karakteristik Koloid

Koloid memiliki karakteristik ukuran partikel yang berkisar antara 1-100 nm. Karena mikron adalah sepersejuta meter, dan satu meter berukuran sekitar 40 inci, satu mikron adalah empat seperseratus ribu satu inci. Jadi, ukuran koloid sekitar empat sepersejuta inci menjadi sekitar empat seperseratus juta inci, atau 10 angstrom di ujung yang lebih kecil dari rentang tersebut. Ini menempatkan ukuran paling kecil koloid berukuran sekitar 10 kali ukuran atom hydrogen (Young, 2016).

Ketika seberkas cahaya yang kuat melewati sol dan dilihat dari sudut kanan, jalur cahaya muncul sebagai berkas kabur atau kerucut. Ini disebabkan oleh fakta bahwa partikel sol menyerap energi cahaya dan kemudian memancarkannya ke segala arah di ruang angkasa. ‘Hamburan cahaya’ ini, demikian sebutannya, menerangi jalur berkas dalam dispersi koloid. Fenomena hamburan cahaya oleh partikel sol disebut efek Tyndall. Berkas atau kerucut yang diterangi yang dibentuk oleh hamburan cahaya oleh partikel sol sering disebut sebagai berkas Tyndall atau kerucut Tyndall. Ini dapat membedakan antara koloid dan larutan sejati (Ogemdi, 2019).

Sifat kinetik koloid mengikuti gerak Brown. Gerak ini pertama kali ditemukan oleh Robert Brown, dimana gerak ini menunjukan adanya gerak yang senantiasa bergerak terus menerus dengan gerakan zigzag. Gerak inilah yang menyebabkan koloid stabil. Gerakan partikel koloid yang bergerak terus menerus sehingga dapat mengimbangi gaya gravitasi, sehingga koloid tidak akan mengendap (Ogemdi, 2019).

Koloid dapat mengadsorpsi hal ini disebabkan oleh ukuran partikelnya yang kecil sehingga luas permukaannya besar dan menyebabkan kemampuan adsorbsinya besar. Koloid dapat mengadsorbsi ion sehingga membuatnya bermuatan listrik dan dapat bergerak dalam medan listrik atau yang disebut dengan elektroforesis (Sulistyani, 2011).

Jadi, Koloid memiliki karakteristik ukuran partikel yang berkisar antara 1-100 nm.

Sumber: https://gudangilmu.farmasetika.com/mengenal-koloid-dan-sistem-koloid/#Koloid

Baca Juga

Bagikan:

Share