Chipset Terbaik? Snapdragon 8+ Gen 1 dengan 3 Chipset Lain, Mana Lebih Powerfull?

Rio Chandika

chipset terbaik - Perbandingan Snapdragon 8+ Gen 1 dengan 3 Chipset Lain, Mana Lebih Powerfull?

Chipset Terbaik? Snapdragon 8+ Gen 1 dengan 3 Chipset Lain, Mana Lebih Powerfull? – Selain membandingkna Snapdragon 8+ Gen 1 dengan tiga chipset lainnya, ada dua perbandingan terselubung di sini yaitu duel flagship chipset antara Mediatek dan Snapdragon. Plus duel fabrikan chipset antara TSMC sama Samsung. Siapakah jawara dari duel-duel tersebut?

Jadi dalam perbandingan ini, kita akan menjalankan Antutu enam kali. Nonton YouTube 1 jam, recording 4K video, dan terakhir test 3DMark. Langsung aja kita mulai tes ini dengan baterai 100 persen terus semua settingan disamakan. Airplane mode aktif, connect di Wi-Fi yang sama, brightness auto dan volume sekitar 30-40 persenan. Oh iya, untuk suhu awalnya juga Ada di sekitar 29-30 derajat.

Habis itu sudah dipastikan settingan layarnya juga sama. Dari sisi warna dan refresh rate-nya lock di 120 Hz full HD+. Untuk performance mode-nya on dan terakhir bisa dipastikan sudah update software terbaru. Setelah semua oke, tidak ada background apps di belakang juga, langsung saja kita mulai tawurannya.

Sebagai informasi, Antutu yang dijalanin versi 9.4.2. Setelah saya run, dan kurang lebih sekitar 10 menit, Xiaomi 12S Ultra selesai lebih dulu. Dengan skor 1 juta 70 ribuan. Habis itu di sekitar 30 detik kemudian disusul Redmi K50 pro dengan 1 juta 500. POCO F4 GT 990 ribu dan POCO F4 dengan 709 ribu.

Untuk baterai, Xiaomi 12S Ultra berkurang 1 persen. Redmi dan F4 GT masih full. Dan POCO F4 berkurang 2 persen. Suhu paling tinggi di sini dicapai oleh Redmi dengan 43 derajat. 42,2 F4 GT dan 12S Ultra, Plus F4 lebih adem sekitar 39 derajat.

Lanjut di tes putaran kedua, di mana terjadi kecelakaan di sini oleh POCO F4 GT yang kena overheat. Dan saat dicek suhunya mencapai 48,4 derajat.

Habis itu di putaran ketiga giliran HP Dimensity 9000 terkena overheat juga.

Wah, mengejutkan ya, ini dengan suhu 49,7 derajat. Untuk Xiaomi 12S Ultra dan POCO F4 masih aman dari overheat. Dan pas jalan di tes keempat, layarnya kedap-kedip. Saya mencoba pijit warning-nya. Sudah itu hilang, tapi masih kedap-kedip. Terus pencet tombol power, dan mati layarnya. Dan untungnya, pas dinyalakan lagi aman. Panas banget. Tapi sayangnya kita tidak sempat mengukur suhu.

Habis itu di Antutu kelima, gantian Redmi lagi yang overheat. Dan terakhir giliran POCO F4 GT yang kedap-kedip overheat. Langsung saja kita sajikan semua data dari tes 1-6 ini. Yes, yang merah-merah itu adalah overheat. Dua kali di K50 Pro dan tiga kali di F4 GT.

K50 Gaming itu adalah POCO F4 GT-nya China version. Secara keseluruhan, penurunan performance terbaik ada di Dimensity 9000 dan Snapdragon 870 dengan 3 persenan. Tapi, mengingat sempat terjadi overheat, menurut saya hasil dari K50 itu jadi tidak valid. karena saat overheat, HP ini jadi punya waktu untuk menormalkan kembali suhunya. So, menurut kami, POCO F4 paling baik di sini dengan 3,32 persen. Habis itu ada POCO F4 GT di 5 persenan yang sama. Sempat overheat juga. Dan 12S Ultra di 8 persenan. Buat teman-teman yang lupa, kita akna menjelaskan cara menghitungnya.

Yaitu selisih dari skor terbesar dan terkecil, dibagi skor terbesar, dan dikali 100 buat dapet persentasenya. Untuk suhu, K5 Pro dan F4 GT paling panas ya dengan suhu rata-rata di 46-an derajat. Setelah itu ada 12S Ultra dan F4 di 43-42-an derajat. Nah, lanjut ke baterainya yang cukup menarik. Kalau K50 paling awet, berkurang 13 persen. terus POCO F4 GT 16 persen, POCO F4 23 persen, dan terakhir Xiaomi 12S Ultra 24 persen. Cuma ingat. Untuk baterai ini gak sepenuhnya tepat ya. Alasannya sama kayak sebelumnya. Ada beberapa HP yang kena overheat. Yang artinya stop jalanin proses dan konsumsi daya lagi.

Oh iya, dan karena kapasitas baterai tiap-tiap HP itu beda, jadi biar lebih akurat, gue sertain juga konsumsi daya dalam mAh. “Bang, Bang, kalau lihat hasilnya gini, kayaknya POCO F4 GT parah banget ya?” Eits, belum tentu. Gue bakal jelasin ini di akhir video. Sabar. Oke, itu tadi untuk tes enam kali Antutunya. Kalau udah siap ke tes selanjutnya, bisa bantu like video ini ya biar gue semangat terus bikin video kayak gini. Let’s go! Karena dari tes sebelumnya cukup panas, jadi gue diemin dulu sekitar 30 menitan. dan lanjut kita tes nonton YouTube dengan resolusi yang gue set di 1080p. Dan setelah sejam, Xiaomi dan Redmi paling irit nih dengan baterai berkurang 7 persen. Habis itu diikutin tipis sama POCO F4 dengan 8 persen dan F4 GT 10 persen. Untuk suhu, aman ya. Ada di sekitar 29-30an derajat Celsius.

Lanjut di tes ini gue lakuin recording video dengan resolusi 4K 30 FPS selama 30 menitan. Dan sebelum kita ke hasilnya, sebagai informasi aja nih. Untuk recording 4K di POCO dan Redmi cuma bisa maksimal di 8 menit ya. Untuk Xiaomi, gak ada masalah. Jadi, saat menit ke-7 itu, dia bakal mundur 59 sampai akhirnya 0 dan stop recording. Tapi tenang aja, langsung gue jalanin lagi tiap kali stop. Dan untuk hasil akhirnya? Konsumsi baterai paling tinggi ada di POCO F4 GT dan Redmi K50 Pro dengan 14 persen.

Diikuti sama 12S Ultra 13 persen, dan POCO F4 paling hemat di sini, berkurang 12 persen. Untuk suhu, rata-rata mirip ya. Xiaomi 12S Ultra paling adem dengan 41,6. Sisanya lebih panas dikit 1-2 derajat. Setelah gue diemin beberapa saat, lanjut kita ke tes berikutnya. Biasanya, tes ini sering memakan banyak korban dalam hal overheat. Apakah kali ini kejadian? Surprisingly gak ya. Keempat HP ini bisa lolos 3DMark stress test dalam 20 menit. Untuk skor tertinggi didapat oleh Xiaomi 12S Ultra dengan 10 ribuan. Namun dengan stabilisasi termasuk jelek, yaitu 53,4 persen. Hasilnya cukup beda ya dengan tes gue sebelumnya yang mana bisa dapat stabilisasi di 85 persen. Mungkin ini cuma anomali aja ya dan gue bakal tes lagi ke depannya.

Sedangkan untuk Redmi dan POCO F4 GT ada di tengah-tengah. Gimana dengan POCO F4? Punya stabilisasi yang paling tinggi, 90 persenan. Walaupun skornya yang paling rendah ya, di 4 ribuan. “Suhu gimana, Bang?” Gak tahu kenapa, Redmi K50 Pro ini paling tinggi sendiri dengan 47-an derajat. Sedangkan sisanya ada di 42-43. Terakhir, untuk konsumsi baterai POCO F4 lagi-lagi paling irit. Cuma berkurang 11 persen.

Sedangkan Xiaomi, Redmi, dan POCO F4 GT berurutan di 13, 14 dan 15. KESIMPULAN Langsung aja kita jawab pertanyaan dari judul video ini. Apakah Snapdragon 8+ Gen 1-nya bisa dibully? Hm, berat! Dari hasilnya justru gue cukup takjub ya dengan performance Xiaomi 12S Ultra. Secara overall, punya performance skor yang paling tinggi nih. Mau itu Antutu maupun 3DMark. Dengan suhu yang tergolong terkendali, yaitu rata-rata 43 untuk Antutu dan suhu tertingginya masih di sekitaran 45 derajatan aja. Tapi ada satu hal yang Xiaomi 12S Ultra masih kalah di sini kalau dibanding sama POCO F4. Yaitu dari sisi baterai. Hasil baterai dari 12S Ultra tersisa 43 persen, sedang POCO F4 masih 46 persen. Memang terlihat cuma beda 3 persen ya. Tapi kalau kita pertimbangin sama kapasitas baterainya juga, menurut gue POCO F4 lebih irit jauh. Cuma ya borosnya Xiaomi ini lebih beralasan ya. Karena emang power yang dihasilkan juga tinggi. Makanya gue bilang di awal. Cukup berat untuk mem-bully Snapdragon 8+ Gen 1 di Xiaomi 12S Ultra. “Gimana dengan duel chipset flagship Mediatek dan Snapdragon, Bang?” Dalam hal ini, Xiaomi 12S Ultra kita bandingin sama Redmi K50 Pro ya. Dari sisi power, Snapdragon bisa dapat skor yang lebih tinggi, yaitu di 1 juta 20 ribuan. Dibanding sama Dimensity 9000 di 980 ribuan.

Untuk suhu, jelas Xiaomi lebih baik. K50 Pro sampai kena overheat dua kali dan overall temperature-nya juga 3 derajat lebih panas. Untuk baterainya lebih tricky di sini ya. Karena overheat tadi bikin sisa akhir baterainya jadi gak valid untuk dibandingkan. Paling yang bisa kita ukur itu bandingin tes Antutu terakhir di mana Xiaomi berkurang 4 persen sedangkan K50 Pro 5 persen. Secara mAh, Xiaomi memakan daya 194-an mAh dan Redmi 250 mAh. Xiaomi lebih baik di sini. Untuk tes lainnya kayak recording 4K dan 3DMark stress test, Xiaomi juga unggul tipis 1 persen. “Kalau duel chipset TSMC sama Samsung gimana, Bang?” Kalau ini perbandingan antara 12S Ultra dari TSMC dan POCO F4 GT dari Samsung yang menurut gue udah ketahuan lah ya pemenangnya. Si Xiaomi ini dari sisi skor performance dan suhu untuk Antutu tadi. Untuk baterai, sama kayak sebelumnya. Agak sulit buat diukur. Tapi, dari hasil video, recording, dan 3DMark, secara mAh 12S Ultra dari TSMC lebih irit dibanding Snapdragon 8 Gen 1 buatan Samsung.

“Terus apakah POCO F4 GT jelek, Bang? Bakal kena overheat dan kejang-kejang kayak tes barusan?” Jawabannya gak juga ya. Karena tes yang baru gue lakuin tadi adalah tes ekstrem jalanin 6 kali Antutu nonstop. Hasilnya tentu berbeda dengan pemakaian normal sehari-hari. Bahkan gue sempat live nge-game 5 jam nonstop pakai POCO F4 GT ini dan gak ada kejadian kejang-kejang tadi sih. Paling kalau udah panas, bakal terjadi penuruan performance aja. Terakhir harus selalu diingat juga kalau yang menentukan kinerja dari suatu HP itu gak cuma chipset aja ya.

Tapi didukung dari cooling system suatu HP, bentuk, material, dan racikan dari software-nya. Jadi bisa aja nih Snapdragon 8+ Gen 1 di HP lain lebih panas atau lebih boros. Atau malah lebih adem dan hemat. Hm, jadi gak sabar nih gue pingin lakuin tawuran beberapa HP dengan chipset 8+ Gen 1.

SUmber: youtuber cupu

Baca Juga

Bagikan:

Share