Shalat Tarawih Berjamaah dan Sendiri: Keutamaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

Rio Chandika

Shalat Tarawih Berjamaah dan Sendiri: Keutamaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Meskipun shalat Tarawih berjamaah di masjid sangat dianjurkan, namun bagi mereka yang uzur dapat melakukan shalat Tarawih sendiri baik di masjid maupun di rumah. Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri harus memenuhi beberapa tata cara yang sudah ditetapkan, termasuk pelafalan niat dan bacaan surat dalam shalat Tarawih. Artikel ini akan membahas tentang keutamaan shalat Tarawih berjamaah, tata cara pelaksanaan shalat Tarawih sendiri, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ibadah ini.

Keutamaan Shalat Tarawih Berjamaah

Shalat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang luar biasa. Pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah di masjid dapat meningkatkan kebersamaan dan memperkuat silaturahmi antara sesama umat muslim. Selain itu, shalat Tarawih berjamaah di masjid juga memperkuat keimanan dan menambah pahala yang akan diperoleh oleh umat muslim.

Pelafalan Niat Shalat Tarawih

Bagi mereka yang ingin melakukan shalat Tarawih sendiri, harus memperhatikan tata cara pelaksanaannya. Pelafalan niat shalat Tarawih sangat penting dalam menentukan keabsahan shalat Tarawih. Niat shalat Tarawih harus dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.” Lafal niat ini diharapkan membantu kemantapan seseorang dalam memasang niat ketika takbiratul ihram. Sedangkan niat ini menjadi penting karena, bagi mazhab syafi’i, shalat Tarawih tanpa niat yang memadai berdampak pada keabsahan shalat Tarawih itu sendiri. Sedangkan lafal “sunnah Tarawih” dapat diganti dengan “shalat malam Bulan Ramadhan,” atau “bagian dari shalat Tarawih.”

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih Sendiri

Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan. Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih sendiri sama dengan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih berjamaah, yaitu 20 rakaat. Berikut adalah tata cara pelaksanaan shalat Tarawih sendiri:

1. Pelafalan Niat Shalat Tarawih

Sebelum memulai shalat Tarawih, pelafalan niat shalat Tarawih harus dilakukan terlebih dahulu. Lafal niat shalat Tarawih sendiri sama dengan niat shalat Tarawih berjamaah. Niat harus dilafalkan sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”

2. Niat di Dalam Hati Ketika Takbiratul Ihram

Setelah melafalkan niat, maka seseorang harus meniatkan shalat Tarawih di dalam hatinya ketika takbiratul ihram. Dalam mazhab syafi’i, shalat Tarawih tidak sah dikerjakan dengan niat shalat mutlak (tanpa penyebutan kata tarawih di dalam hati). Oleh karena itu, seseorang harus meniatkan shalat dua rakaatnya sebagai bagian dari shalat Tarawih, shalat malam Bulan Ramadhan, atau shalat sunnah Tarawih.

3. Mengucap Takbir Ketika Takbiratul Ihram Sambil Niat di Dalam Hati

Setelah meniatkan shalat Tarawih di dalam hati, maka seseorang harus mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil meniatkan shalat Tarawih di dalam hati.

4. Baca Ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah

Setelah mengucap takbir, seseorang harus membaca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah sebelum membaca surat yang lain.

5. Baca Surat Pendek Al-Quran dengan Jahar (Lantang)

Setelah membaca Surat Al-Fatihah, seseorang dapat membaca salah satu surat pendek Al-Quran dengan jahar (lantang). Surat yang dibaca setelah pembacaan Surat Al-Fatihah bersifat sunnah.

6. Rukuk

Setelah membaca surat pendek Al-Quran, seseorang harus melaksanakan rukuk.

7. Itidal

Setelah rukuk, seseorang harus melaksanakan itidal.

8. Sujud Pertama

Setelah itidal, seseorang harus melaksanakan sujud pertama.

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, seseorang harus duduk di antara dua sujud.

10. Sujud Kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, seseorang harus melaksanakan sujud kedua.

11. Duduk Istirahat atau Duduk Sejenak Sebelum Bangkit untuk Mengerjakan Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua, seseorang dapat duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari Duduk, Lalu Mengerjakan Rakaat Kedua dengan Gerakan yang Sama dengan Rakaat Pertama

Setelah duduk istirahat atau duduk sejenak, seseorang harus bangkit dari duduk dan melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

13. Salam pada Rakaat Kedua

Setelah melaksanakan rakaat kedua, seseorang harus memberikan salam pada rakaat kedua.

14. Istighfar dan Dianjurkan Membaca Doa Kamilin Setelah Selesai Shalat Tarawih

Setelah memberikan salam pada rakaat kedua, seseorang dapat melaksanakan istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin.

15. Bacaan Surat Setelah Surat Al-Fatihah Bersifat Sunnah

Seseorang dapat memilih surat mana saja yang mudah baginya untuk dibaca setelah Surat Al-Fatihah. Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri dapat dilakukan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah. Tetapi shalat Tarawih sendiri juga dapat dilaksanakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.

Kesimpulan

Shalat Tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Meskipun shalat Tarawih berjamaah di masjid sangat dianjurkan, namun bagi mereka yang uzur dapat melakukan shalat Tarawih sendiri baik di masjid maupun di rumah. Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan, termasuk pelafalan niat dan bacaan surat dalam shalat Tarawih.

FAQ

  1. Apakah shalat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang luar biasa? Ya, shalat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang luar biasa karena dapat meningkatkan kebersamaan dan memperkuat silaturahmi antara sesama umat muslim.
  2. Apakah pelafalan niat shalat Tarawih harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai shalat? Ya, pelafalan niat shalat Tarawih harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memulai shalat Tarawih.
  3. Berapa jumlah rakaat dalam shalat Tarawih sendiri? Jumlah rakaat dalam shalat Tarawih sendiri sama dengan jumlah rakaat dalam shalat Tarawih berjamaah, yaitu 20 rakaat.
  1. Apakah seseorang dapat memilih surat mana saja yang mudah baginya untuk dibaca setelah Surat Al-Fatihah dalam shalat Tarawih sendiri? Ya, seseorang dapat memilih surat mana saja yang mudah baginya untuk dibaca setelah Surat Al-Fatihah dalam shalat Tarawih sendiri. Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri dapat dilakukan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah. Tetapi shalat Tarawih sendiri juga dapat dilaksanakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.
  2. Apakah wajib melakukan shalat Tarawih di masjid? Shalat Tarawih di masjid tidak wajib dilakukan, tetapi sangat dianjurkan untuk meningkatkan kebersamaan dan memperkuat silaturahmi antara sesama umat muslim.
  3. Apakah shalat Tarawih sendiri dapat dilaksanakan di rumah? Ya, shalat Tarawih sendiri dapat dilaksanakan di rumah bagi mereka yang uzur atau tidak dapat menghadiri shalat Tarawih berjamaah di masjid.
  4. Apa yang harus dilakukan setelah melaksanakan rakaat kedua dalam shalat Tarawih? Setelah melaksanakan rakaat kedua dalam shalat Tarawih, seseorang harus memberikan salam pada rakaat kedua, melaksanakan istighfar, dan dianjurkan membaca doa kamilin.
  5. Apakah pelaksanaan shalat Tarawih sendiri harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan? Ya, pelaksanaan shalat Tarawih sendiri harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan, termasuk pelafalan niat dan bacaan surat dalam shalat Tarawih.
  6. Apakah shalat Tarawih sendiri dapat dilakukan secara ringkas atau harus panjang? Pelaksanaan shalat Tarawih sendiri dapat dilakukan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah. Tetapi shalat Tarawih sendiri juga dapat dilaksanakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.
  7. Apakah seseorang dapat melakukan shalat Tarawih sendiri tanpa melafalkan niat shalat Tarawih? Tidak, dalam mazhab syafi’i, shalat Tarawih tidak sah dikerjakan dengan niat shalat mutlak (tanpa penyebutan kata tarawih di dalam hati). Oleh karena itu, seseorang harus meniatkan shalat dua rakaatnya sebagai bagian dari shalat Tarawih, shalat malam Bulan Ramadhan, atau shalat sunnah Tarawih.

Baca Juga

Bagikan:

Share