Google Bard Bakal Makin Jago, CEO Google Janjikan

Rio Chandika

Google Bard Bakal Makin Jago, CEO Google Janjikan
Google Bard Bakal Makin Jago, CEO Google Janjikan

Google Bard Bakal Makin Jago

Sahabat Teknosiana, siapa yang tak kenal ChatGPT dan chatbot Bing milik Microsoft? Namun, sejak beberapa waktu lalu, Google merilis chatbot AI-nya yang dinamakan Bard. Sayangnya, Bard belum terlalu populer karena dinilai masih kurang mumpuni dibandingkan dengan pesaingnya. Namun, CEO Google, Sundar Pichai, memastikan Bard akan segera ditingkatkan kemampuannya oleh Google dengan model PaLM yang lebih mumpuni.

Kemampuan Bard Akan Ditingkatkan

Pichai mengakui bahwa saat ini Google sudah memiliki model (AI) yang lebih mumpuni. Dalam waktu dekat, mungkin setelah (rekaman) ini dipublikasikan, Bard akan ditingkatkan dengan model PaLM yang lebih mumpuni. Model baru ini akan membawa kemampuan lebih banyak untuk Bard seperti bisa berargumen, melakukan coding, dan menjawab pertanyaan matematika dengan lebih baik. “Jadi Anda akan melihat perkembangan mulai minggu depan,” tambahnya.

Bard saat ini masih menjalankan LaMDA versi ringan dan efisien serta model bahasa AI yang lebih berfokus pada penciptaan percakapan. Namun, model bahasa PaLM adalah model yang berbeda dan lebih baru. Skalanya jauh lebih besar dan Google mengklaim model ini lebih mumpuni saat mengerjakan tugas yang membutuhkan akal sehat.

Bard Masih Dinilai Kurang Mumpuni

Meskipun Bard dirilis ke publik pada 21 Maret lalu, chatbot AI ini masih kalah populer dibandingkan dengan ChatGPT dan chatbot Bing milik Microsoft. Beberapa pengujian menunjukkan bahwa Bard kurang mumpuni dibandingkan dengan pesaingnya. Contohnya, jawaban yang diberikan untuk pertanyaan yang diajukan kepadanya tak terlalu lancar dan kurang imajinatif. Bahkan Bard gagal menarik data dari sumber yang terpercaya.

Namun, menurut Pichai, hal tersebut terjadi karena Google memang sengaja membatasi kemampuan Bard. Google tidak ingin menghadirkan model yang lebih mumpuni sebelum yakin bisa menanganinya. Pichai bahkan sampai berkonsultasi dengan para “mbahnya” Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Brin pun sudah bekerja bersama para engineer Google untuk beberapa waktu ini.

Perkembangan AI Terlalu Cepat dan Perlu Diatur

Perkembangan AI memang menakjubkan, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya. Pichai sendiri pernah mengatakan bahwa AI bisa menjadi lebih berbahaya daripada nuklir jika tidak diatur dengan baik.

Musk bahkan pernah mengatakan bahwa pengembangan AI adalah ancaman nyata bagi keberlangsungan hidup manusia di masa depan. Sejumlah ahli AI lainnya juga setuju bahwa pengembangan AI perlu diatur dengan lebih ketat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan dampak negatif.

Google sendiri telah berusaha untuk mengatasi kekhawatiran ini dengan mengembangkan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab. Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya keamanan, privasi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengembangan AI.

Kesimpulan

Meskipun Bard masih kalah populer dibandingkan dengan ChatGPT dan chatbot Bing milik Microsoft, Google tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan chatbot AI-nya ini dengan model PaLM yang lebih mumpuni. Namun, perkembangan AI perlu diatur dengan lebih ketat untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan dampak negatif di masa depan. Sebagai pemimpin di bidang teknologi, Google perlu menjadi contoh dalam mengembangkan AI yang bertanggung jawab dan aman bagi manusia.

Baca Juga

Bagikan:

Share