Nothing Phone (1) disebut-sebut Sebagai iPhone Versi Android?

Rio Chandika

Nothing Phone (1) disebut-sebut Sebagai iPhone Versi Android?

Nothing Phone (1) disebut-sebut Sebagai iPhone Versi Android? – Apakah kalian bosan dengan brand HP yang begitu-begitu saja? Kotak HP yang mirip-mirip? Desain HP yang tidak ada perubahan? Capek dengan perang spesifikasi tanpa akhir? Tenang saja, kalian akan banyak menemukan hal-hal baru di HP ini. Nothing Phone (1). Ya! Ini brand HP baru yang namanya Nothing. Pendirinya adalah Carl Pei yang juga merupakan salah satu pendiri OnePlus dan resign Oktober 2020 lalu.

Brand ini memang selalu tampil beda. Mulai dari produk pertamanya yaitu TWS Nothing Ear (1) dengan desain transparannya itu. Dilanjutkan dengan HP ini yang memiliki box juga tidak biasa. Pipih dengan gambar komponen bagian belakang HP-nya. Terus di sampingnya, ada strip merah untuk membuka box-nya. Dan di belakang, informasi tentang IMEI, model, warna, varian, dan lainnya. Selain itu, ada tulisan juga: Designed in London dan dirakit di China. Habis itu, tinggal bahasa-bahasa dewa yang sebagian besar orang mungkin kurang mengerti. Langsung saja kita tarik strip merahnya yang cukup membuat sakit hati. Di mana box HP yang biasa kita jaga itu baik-baik, tapi ini langsung dirobek begitu saja.

Terus di dalamnya akan ditemukan HP-nya itu sendiri dan kotak aksesoris yang isinya SIM ejector. Terus kabel charger-an type C ke type C dan buku yang jarang kita baca. Sudah, itu saja. Dan artinya, kita tidak akan mendapatkan charger-an juga. Terus box-nya tidak bisa ditutup rapat lagi. Langsung saja kita kletekin plastiknya yang ternyata cukup susah. Dan pas dinyalakan, langsung disambut dengan tulisan Nothing OS berbasis Android 12 dengan ciri khas font-nya yang titik-titik. Nah, pas setup ini, cukup menarik.

Setelah Hp di connect ke Wi-Fi, kita “dipaksa” untuk update software terlebih dahulu, sebelum kita bisa masuk. Proses update memakan waktu kurang lebih 10 menit. Lanjut setup seperti biasa. Dan kalau diperiksa storage-nya, disana sudah termakan 17 GB-an. Sekilas yang saya lihat, untuk apps dan UI-nya bersih sekali. Sudah seperti stock Android. Kalian bisa melihat apps-nya hanya sedikit. Hanya beberapa app yang sering digunakan banyak orang saja.

Nothing Phone (1) ini berkesan stylish, trendy, dan beda saja dari sisi back cover transparannya ini. Dengan lampu LED yang akan kita bahas nanti. Materialnya kaca dengan perlindungan Gorilla Glass 5 depan dan belakang. Plus aluminum frame. Setelah itu, Hp ini memiliki dua kamera belakang yang bump-nya tidak terlalu tebal.

Lanjut ke bagian depan, Hp ini memiliki layar 6,55 inci dengan kamera selfie di kiri atas. Sudah dapat screen protector bawaan dan bezelnya tidak bisa dibilang tipis. Ada terasa garis hitamnya. Tapi keempat sisi bezelnya ini simetris.

Jadi tidak ada dagu yang lebih tebal di bagian bawah seperti kebanyakan HP Android lainnya. Hal ini bisa kejadian karena HP ini menggunakan flexible OLED.  Jadi yang namanya layar, dia ada bagian yang akan dicolokkan ke motherboard. Nah, bagian yang dicolok inilah yang memunculkan dagu tebal tersebut. Tapi, karena misalnya flexible OLED, layarnya itu bisa dilengkungkan. Dan bagian yang dicolok tadi disembunyikan ke belakang. Jadi bebas dari dagu berlebih sehingga bisa membuat bezelnya yang simetris.

Di sebelah kanan HP ini ada power button, di kiri volume, di atas hanya terdapat mic saja, dan di bawah speaker, mic, dan dual SIM slot yang tidak bisa tambah memori. Kalau diperhatikan, tulisan SIM 1 dan SIM 2-nya juga mengikuti font mereka yang titik-titik itu.

Keren! Terus frame-nya juga flat. Mirip-mirip iPhone. Lebih tepatnya iPhone 13 Pro Max. Kalau case iPhone 13 Pro Max dilepas, dan dipasangkan ke Nothing Phone (1) ini, bisa ngepas! Tapi tentunya posisi tombol-tombol di samping dan kameranya berbeda. Intinya, feel genggam HP ini sama persis kayak iPhone 13 Pro Max. Premium dan tidak ada plastik-plastiknya. Cuma Phone (1) ini lebih enteng. Dengan berat 193,5 gram dan tebal 8,3 mm.

Nah, lanjut kita ke spesifikasinya. Mulai dari layarnya yang memiliki ukuran 6,55 inci 120 Hz refresh rate yang adaptif di 60 atau 120. Dan tingkat kecerahan maksimalnya itu ada di 1.200 nits.

Next, dari sisi performance Snapdragon 778G+ dengan fabrikan 6 nm buatan TSMC. Untuk baterainya pun memiliki kapasitas 4500 mAh yang support 33 W charging. Ada wireless charging sama reverse-nya juga.

Lanjut kita ke kameranya. Nothing Phone (1) memiliki dua kamera belakang 50 MP wide ber-OIS. Dan satu lagi 50 MP ultrawide. Untuk ini, Carl Pei menjelaskan bahwa mereka memang sengaja memberi set up dua kamera belakang. Alasannya? Daripada taruh kamera yang biasanya hanya lensa tempelan, mereka cuma fokus di dua ini saja. Tapi benar-benar solid. Tidak memaksakan tambah 1 lensa misalnya 2 MP makro.

Untuk spek lainnya, dia ini sudah HP 5G, stereo speaker, IP 53, in display fingerprint, dan yang menarik, dukungan Android update-nya sampai tiga tahun Dan security patches-nya empat tahun. Jadi kalian tenang saja. Selama tiga sampai empat tahun ke depan tidak akan ditelantarkan.

Ini dia jualan utama mereka yang dinamakan Glyph Interface, di mana terdapat 900 LED di belakang. Apa saja yang bisa dilakukan?

Yang pertama, ringtone dengan notification. Jadi, LED di belakangnya itu bisa mengikuti ringtone yang sudah disediakan Phone (1) ini. Bahkan kalian bisa pakai lagu kalian sendiri. Nanti LED-nya akan menyesuaikan.

Yang kedua, charging indicator. Jadi saat nge-charge, nanti bakal ada lampunya. Untuk meberitahu progress charge kalian. Ini akan terlihat saat ditengkurapkan saja. Dan kalau hilang, tinggal geser sedikit akan muncul lagi.

Dan yang ketiga, pas buat wireless charging juga bakal nyala bulat gede di tengah. Selanjutnya, waktu recording juga. Bisa aktifkan lampu merah kedap-kedip.

Terakhir, LED di belakangnya ini bisa jadi flashlight waktu foto atau video. Dan menurut saya, lebih bagus pakai LED ini dibanding sama pakai flashlight biasa.

Untuk makro juga bisa membantu mendapatkan cahaya yang lebih menyeluruh dan soft. Jadi, kalau kalian mengikuti beritanya. Ada banyak kasih tahu kalau HP ini ada masalah di display-nya ya dari beberapa user. Di antaranya green tint di layar dan dead pixel di dekat kamera selfie-nya. Dan untungnya, tidak semua unit bermasalah. Jadi saya coba tes pakai dark mode, tidak terlihat green tint-nya.

Terus untuk dead pixel-nya sendiri juga tidak ada di sekitar kamera selfie. Paling masalah itu screen protector bawaannya agak sedikit melenceng. Overall, aman. Ada tiga hal yang ingin saya beri tahu tentang HP ini.

Yang pertama, vibrationnya itu bulat sekali. Tidak mencar-mencar. Mantap. Rasanya itu seperti rasa-rasa getaran HP flagship. Untuk foto selfie ini warnanya cukup mendekati natural. Untuk portrait-nya cukup oke. Rambut tipis-tipis di atas tidak kena blur walaupun bagian kiri masih kurang sempurna.

Untuk foto kamera belakang juga memiliki warna yang pas, tidak over saturated. Dynamic range-nya juga bagus. Tapi lensa ultrawide dan wide-nya ada perbedaan warna di sini. Terus untuk camera app-nya cukup simpel. Ada slowmo, video, foto, portrait, dan ada more-nya. Tidak banyak fitur macam-macam.

Kalau video sambil bergerak, kalian wajib menyalakan stabilisasinya karena cukup membantu hasilnya. Untuk foto makro, dia menggunakan lensa ultrawide. Walaupun sedikit gelap, tapi sisanya sudah bagus. Terakhir, untuk resolusi video di kamera belakang, dia bisa sampai 4K 30 FPS. Habis itu kamera depannya 1080p 30 FPS. Dan satu lagi dia ada fitur HDR LIVE. Tapi dia mentoknya di 1080p saja. Saya barusan cek footage yang tadi itu dari ultrawide ya kamera belakang, cuma stabilisasinya off.

Kalau sekarang bagaimana? Karena gue udah nyalain stabilisasinya on nih. Satu yang gue notice di sini, jitternya minim banget. Tidak ada cahaya-cahaya yang ikut gerak waktu melangkah. Untuk detailnya oke saja. Berasa ada noise tapi masih batas wajar. Untuk kamera selfie low light sama seperti daylight-nya. Tiba-tiba ada warna yang loncat. Untuk detail sedikit kurang. banyak noise-nya. Jitter juga termasuk minim. Night mode di HP ini harus sering-sering dipakai. Membuat warnanya jadi lebih akurat. Nge-handle cahaya juga lebih baik. Jadi banyak detail yang kelihatan di night mode ini. Untuk selfie night mode juga membuat background-nya lebih jelas. Tapi sayangnya warna kulit saya jadi sedikit kecoklatan. Overall, walaupun kualitas kameranya belum selevel flagship, tapi masih lebih baik dari HP kelas mid range.

Semoga semakin sering dapat update software hasilnya bisa lebih bagus lagi. Jadi HP ini punya dua warna. Ada putih sama hitam. Sama-sama transparan dan keren. Untuk variannya, dia ada tiga. 8+128, 8+256, sama 12+256, Mulai dari 399 pounds untuk harga resmi di UK sana. Atau sekitar Rp 7,2 juta. Tapi sayangnya, di Singapore ini cuma keluar satu varian, yaitu 8+256. Dan harganya lebih mahal, yaitu 9 jutaan. Sepertinya gara-gara kurs Singapore yang lagi gak bagus juga. Cuma entah kenapa, negara tetangga Malaysia bisa jauh lebih murah di sekitar 8 jutaan saja.

Wah, mantap sih! Selain itu, di website resmi mereka juga jual case transparan dan screen protector yang masing-masing seharga 25 SGD atau sekitar Rp 260 ribuan.

Kesimpulannya. HP ini bukan buat semua orang. Dan pastinya tidak cocok untuk para pemuja spek. Nothing coba keluar dari kompetisi brand-brand Android lainnya yang berlomba-lomba punya spek tinggi. Kamera berpixel-pixel dengan bermacam fitur yang ada. Justru dia muncul dengan kesimpelan UI-nya dan menitikberatkan pada desain back cover plus LED yang beda. Spesifikasinya bukan yang terbaik ya di setiap komponen. Tapi cukup buat ngejalanin aktivitas-aktivitas normal orang pakai HP. Misalnya nge-game Genshin Impact. Dengan settingan low 60 FPS saja hasilnya udah bagus kok.

Dapat FPS rata-rata di 52-an. Suhu panas dikit di 43 derajat dengan baterai berkurang 9% selama 15 menit main. Jatuhnya ini lebih ke HP fashion? Sama seperti TWS-nya itu punya desain yang fashionable. Terlebih di batch-batch awal, HP ini dijual di partner-partnernya Nothing yang kebanyakan itu brand-brand fashion. Salah satunya yang di Singapore ini adalah Limited Edt.

Sumber: Youtuber Cupu

 

Baca Juga

Bagikan:

Share