Pengertian dan Indikator Analisis Teknikal Saham

Rio Chandika

Pengertian dan Indikator Analisis Teknikal Saham

Pengertian dan Infikator Analisis Teknikal Saham – Secara simpel, analisis teknikal ialah teknis analisis yang diperuntukkan untuk memperhatikan pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi bisnis saham. Maknanya, bukan menyaksikan beberapa hal yang terkait dengan keadaan ekonomi, kesehatan keuangan perusahaan, dan prospect usaha di depan.

Baca Juga: Perbedaan Pasar Forex dengan Pasar Saham

Apa analisis ini memiliki sifat spekulatif? Sudah pasti tidak. Spekulasi ialah tebak-tebakan, tetapi analisis teknikal pasti ada datanya.

analisis teknikal seringkali dipakai oleh beberapa trader saham yang melihat saham seperti sebuah komoditas.

Mereka akan beli saham itu saat harga alami koreksi dan menjualnya saat rebound. Bila harga saham tersebut turun kembali, karena itu mereka terus akan mengawasi sampai di titik tertentu, mereka akan beli saham itu kembali dan menjualnya.

Pokoknya, mengambil untung dalam periode waktu pendek saja atau hit and run.

Meskipun begitu, investor kerap kok memakai analisis teknikal untuk mengoptimalkan keuntungan mereka.

Baca Juga: 10 Aplikasi Saham Penghasil Uang Terbaik dan Terpercaya 2021

Indikator Analisis Teknikal saham

#1 On-Balance Volume (OBV)
OBV ialah analisis teknikal saham yang menyatukan harga dan volume satu saham. Dengan singkat, OBV dipakai untuk mengonfirmasi gerakan harga saham.

#2 Accumulation/Distribution Line
Accumulation/Distribution Line dikenali dengan garis A/D. Garis ini sebagai indikator yang umum dipakai dan sanggup tentukan saluran uang masuk dan keluar sekuritas. Nyaris serupa dengan OBV, tetapi garis A/D cuman menimbang saham untuk masa tertentu.

#3 Average Directional Index (ADX)
ADX sebagai indikator trend yang dipakai untuk menghitung kemampuan dan momen trend. Analisis ADX memakai garis atau angka 20 dan 40. Maknanya, jika garis di bawah 20, karena itu kemampuan trend kembali turun. Dan kebalikannya, garis di atas 40 memperlihatkan kemampuan trend bertambah. ADX ditetapkan dengan garis warna hitam dan ada di tengahnya di antara angka 20 dan 40.

#4 Aroon Indicator
Aroon Oscillator sebagai indikator analisis teknikal saham untuk menujukan kemampuan trend dan akurasi titik masuk atau mengenali trend akan diawali. Indikator Aroon terdiri dari 2 garis, yaitu Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah).

#5 Analisis teknikal saham – MACD
Sebagai kepanjangan dari Moving Average Convergence Divergence. MACD jadi indikator unggulan beberapa trader. Argumennya, indikator ini relatif gampang dipakai untuk memperlihatkan kemampuan trend. Indikator ini terdiri dari 2 garis, yaitu garis MACD dan garis signal, yang bergerak lebih lamban. Garis signal di atas titik 0 memberikan indikasi up-trend sedang berjalan. Seterusnya, bila garis ada di bawah titik 0, karena itu down-trend sedang terjadi.

Baca Juga: Beli Saham tanpa Broker, Begini Caranya

#6 Relative Strength Indeks (RSI)
Relative Strength Indeks atau RSI sebagai garis referensi analisis teknikal saham berbentuk angka tengah atau 0. Standarnya, RSI ada di angka 30 dan 70.

#7 Stochastic Oscillator
Stochastic oscillator ialah indikator yang menghitung harga relatif sekarang ini pada range harga dalam masa tertentu. Serupa dengan RSI, stochastic oscillator terdiri dari 2 garis yang ada 0 dan 100. Garis umumnya memiliki warna hijau dan merah. Jika garis hijau di atas garis merah, maknanya trend sedang naik. Tetapi, bila garis hijau bersimpangan dengan garis merah, karena itu maknanya trend condong turun.

Baca Juga

Bagikan:

Share